Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. "Manusia hanya bisa berencana, namun Allah-lah yang menentukan" Setiap manusia pastilah berharap yang terbaik dalam kehidupannya. Baik itu rezeki, jodoh dan sebagainya, namun sekali lagi manusia hanya bisa berencana dan berusaha. Semua tetap Allah yang menentukan. Siapa orangnya yang menginginkan hidup susah, dapat jodoh yang buruk, hidup penuh dengan kemiskinan, ya minimal mereka pasti berharapo yang sedang-sedang saja atau cukup. Siapa orangnya juga yang tidak berharap mendapatkan jodoh terbaik, rezeki terbaik dan kehidupan yang bahagia. Sebuah pengalaman kawan saya pernah bercerita tentang wanita pujaannya. Pada saat itu dia sangat yakin bahwa wanita itulah jodohnya. Keluarga sudah saling kenal, kedua nya pun seolah di mabok asmara, ngga akan ada laki-laki atau perempuan lain yang mereka harapkan. Bertahun-tahun berhubungan seolah-olah dunia milik mereka berdua dan mereka sangat yakin mereka pasti akan menikah dan jodoh. Namun apa yang terjadi, lambat laun hubungan mereka malah renggang. Sang wanita tiba-tiba memutuskannya dan selang beberapa bulan malah wanita itu menikah dengan orang yang baru di kenalnya tidak lebih dari satu bulan. Satu cerita lagi, ada dua orang pemuda yang sangat berbeda kepribadian, satu orang yang sangat bandel, jelek dan satunya alim, pendiam dan ganteng. Semua pasti akan berpikir yang bandel jelek mana mungkin dapat jodoh, paling dapatnya juga yang sama-sama bandel juga jelek. Begitupun yang ganteng, alim pasti dapat yang cantik, alim dan sempurna. Namun, pemuda yang jelek bandel malah mendapatkan istri yang saleha, cantik dan sempurna yang akhirnya merubah pemuda yang buruk lakunya itu menjadi orang yang baik. Sedang pemuda yang alim, baik ganteng menikah dengan seorang pelacur yang akhirnya membuat pelacur itu tobat dan menjadi wanita yang baik. Satu lagi cerita kawan, ada seorang pemuda yang dulu pernah menjadi santri pada masa mudanya, namun seiring berjalannya waktu, dengan pergaulan yang bermacam-macam malah dia menjadi seorang pemabuk, preman entah karena alasan apa, sebaliknya ada seorang preman yang seiring berjalannya waktu malah menjadi ustadz dsb. Sampai ada istilah lebih baik menjadi mantan preman dari pada menjadi mantan santri. Ada cerita lagi tentang seorang yang sangat ambisius, gila harta namun tak kunjung-kunjung ketemu rejekinya, orang yang ngga ambisius santai malah datang terus rejekinya. Dari semua cerita diatas kita tahu, manusia selalu berencana yang terbaik, namun Allah yang menentukan segalanya, Allah lebih tahu mana yang baik mana yang buruk buat kita. Lihat Filsafat Selengkapnya
Berdoa kepada Allah adalah merupakan keharusan bagi manusia yang tidak boleh ditinggalkan. Dan keharusan berdo'a ini disebabkan manusia banyak mengalami kekurangan. Oleh karena itu, manusia hanya bisa berencana namun pada hakekatnya, Tuhanlah yang menentukannya. Dan untuk mencapai masa depan yang cerah, manusia harus berdo'a, sebab Padakesempatan kali ini membagikan jawaban dari soal Manusia hanya bisa berencana, allah swt. lah yang menentukannya ini merupakn gambaran allah swt. memiliki sifat …. * Demikian artikel tentang Manusia hanya bisa berencana, allah swt. lah yang menentukannya ini merupakn gambaran allah swt. memiliki sifat …. SkenarioAllah ️ Manusia hanya bisa berencana tapi Allah yang akan menentukan jalan terbaik yang sudah Allah tentukan untuk hambaNya, karena jalan cerita yang disusun Allah jauh lebih memangmanusia hanya bisa berencana tapi Allah SWT yang menentukannya gue ma cewek, dari awal dah komitmen tuk menjaga hubungan sampai ke pernikahan. dan di usiaku yang sudah 34 tentunya aku serius sama dia, bahkan kita sempet photo2 buat prewed, tapi ketika kita ada masalah trus selisih pendapat..